METODE PENYUSUTAN GABUNGAN
Apabila asset yang disusut lebih dari satu , mempunyai umur ekonomis yang berbeda dan harga beli serta scrap value yang berbeda pula, biasanya dalam perhitungan penyusutan dilakukan dengan metode penyusutan gabungan
Contoh
Sebuah perusahaan mempunyai 3 buah mesin, mesin 1 harga belinya Rp. 10.000.000 , mesin II Rp 7.000.000 dan mesin III harga belinya Rp. 5.000.000 umur ekonomis mesin I, II, III masing-masing 5 tahun , 4 tahun, dan 10 tahun. Scrap value dari ketiga mesin tersebut Rp. 2.000.000, Rp. 1.000.000 dan mesin ketiga Rp. 400.000. Jumlah penyusutan dalam satu tahun yang dihitung berdasarkan penyusutan tetap adalah sebagai berikut;
Persentase Penyusutan = Jumlah penyusutan tahunan / jumlah harga beli asset
P = 3.560.000/22.000.000 =0,161818181 = 16,18%
Jumlah penyusutan yang dilakukan pada setiap tahun adalah sebagai berikut ;
0,161818181 x 22.000.000 = 3.600.000
Lamanya waktu untuk melakukan penyusutan dihitung sebagai berikut;
18.600.000/3.600.000 = 5 tahun 2 bulan
Untuk menentukan umur asset secara rata-rata dapa dihitung dengan menggunakan metode sinking fund method dengan tingkat bunga efektif sebesar 18% per tahun
Mesin I R= sn{ i/(1+i)a-1}
R= 8.000.000 (0,18/{(1+0,18)5-1}
R= 8.000.000 (0,139777837)
=Rp. 1.118.223
Mesin II R= sn{ i/(1+i)a-1}
R= 6.000.000 (0,18/{(1+0,18)4-1}
R=6.000.000 (0,191738667)
= Rp. 1.150432
Mesin III R= sn{ i/(1+i)a-1}
R= 4.000.000 (0,18/{(1+0,18)10-1}
R= 4.000.000 ( 0,04251464)
=Rp 195.567
Jumlah deposito per tahun adalah Rp. 2.464.222