Rabu, 27 Juli 2016

cara mengobati usus buntu tanpa operasi

cara mengobati usus buntu tanpa operasi - Usus buntu adalah organ berbentuk tabung kecil dan tipis, berukuran 5-10 cm yang terhubung dengan usus besar. Organ ini dapat mengalami peradangan yang disebut dengan penyakit usus buntu atau apendisitis yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Jika tidak ditangani dengan baik, usus buntu yang radang dapat pecah. Bakteri dari usus kemudian dapat mencemari organ-organ di rongga perut dan mengakibatkan infeksi yang mengancam nyawa.

Cara mengobati usus buntu tanpa operasi

Umumnya kondisi ini ditangani dengan operasi untuk mengangkat usus buntu dan antibiotik dapat digunakan sebagai bagian dari penanganan. Sebelum menjalankan operasi, dokter bisa memberikan antibiotik untuk memerangi bakteri dan mencegah infeksi pada luka setelah operasi. Pada kasus usus buntu yang pecah, juga digunakan antibiotik untuk mencegah infeksi abdominal setelah usus buntu diangkat.

Namun terdapat penelitian yang menemukan bahwa penyakit usus buntu kategori tertentu dapat ditangani hanya dengan antibiotik. Berikut ini beberapa pokok dari temuan tersebut.

Faktor yang Menyebabkan Usus Buntu

1. Penyumbatan

Adanya sisa makanan atau kotoran yang mengendap di usus dan mengisi appendix(usus buntu. Sisa makanan yang dapat menjadi masalah pada usus buntu contohnya seperti jambu biji.

2. Infeksi

Usus buntu dapat disebabkan infeksi. Seperti infeksi virus gastrointestinal atau bakteri dan kuman escheria coli yang biasanya terdapat dalam kotoran manusia yang mengakibatkan infeksi sebagai penyebab penyakit usus buntu. Atau juga karena pembengkakan lainnya.

Gejala Penyakit Usus Buntu


  1. Sering mual
  2. Sering muntah
  3. Demam ringan
  4. Sulit buang angin
  5. Diare
  6. Bengkak pada daerah sekitar perut
  7. Susah buang air besar
  8. Adanya rasa sakit pada terut sebelah kanan bawah, tepatnya yaitu antara pusar dan pangkal paha
  9. Rasa sakit pada perut lama kelamaan semakin bertambah
  10. Rasa sakit semakin memburuk ketika anda batuk
  11. Rasa kebal ketika perut bagian kanan bawah ditekan
Kapan penyakit usus buntu dapat ditangani hanya dengan antibiotik?

Sebagian paramedis menggunakan antibiotik untuk menangani usus buntu yang bengkak. Pada tahap ini, usus buntu belum pada kondisi pecah sehingga tidak harus ditangani dengan operasi secepatnya. Operasi usus buntu hanya wajib dijalankan jika penyakit pada usus buntu sudah mengakibatkan:

Satu penelitian menemukan bahwa antibiotik dapat secara efektif menangani lebih dari setengah kasus radang usus buntu tanpa memerlukan operasi. Penelitian yang dilakukan oleh Nottingham University Hospitals di Inggris ini, membandingkan hasil penanganan penyakit usus buntu ringan yang ditangani dengan operasi dengan yang ditangani dengan antibiotik. Hasilnya adalah penanganan dengan operasi hampir 40% lebih berisiko menyebabkan komplikasi seperti infeksi dan usus buntu yang pecah, dibandingkan penanganan dengan antibiotik.

Namun perlu diingat bahwa tidak semua kasus penyakit usus buntu bisa ditangani dengan antibiotik saja. Jika kondisi yang Anda alami cukup parah maka penanganan terbaik untuk ke depannya adalah operasi.  Apa kekurangan penanganan penyakit usus buntu dengan antibiotik saja dibandingkan dengan operasi?

Sayangnya, sekitar 20 persen pasien yang ditangani hanya dengan antibiotik kembali menderita penyakit usus buntu dalam waktu setahun setelah sembuh. Sekitar 1 dari 5 orang yang mengalami kambuh itu mengalami usus buntu yang pecah atau komplikasi lain.

Sebuah studi di Swedia menerapkan pemberian antibiotik dalam bentuk infus selama 2 hari kepada 252 pasien penyakit usus buntu pada tingkatan yang belum parah. Setelah itu mereka mengonsumsi antibiotik oral selama 10 hari. Pasien yang tubuhnya tidak merespons dalam 24 jam akan segera dioperasi. Sekitar 88 persen pasien ternyata dapat sembuh tanpa operasi. Namun dalam kurun waktu 5 tahun berikutnya, sekitar 24 persen pasien yang berhasil diobati dengan antibiotik kembali mengalami penyakit usus buntu.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa jika memang operasi tidak begitu diperlukan, maka pasien dapat ditangani dengan pemberian antibiotik saja. Namun dengan antibiotik, ada 20 persen risiko radang usus buntu akan terjadi lagi. Dua puluh persen mungkin tidak tergolong tinggi tapi tidak bisa diabaikan sepenuhnya. Jika kambuh, maka penanganan terbaik adalah dengan operasi.

Mereka yang berisiko tinggi mengalami peritonitis dan orang berusia lanjut yang mengidap penyakit usus buntu lebih aman ditangani dengan operasi dibandingkan dengan antibiotik saja.Usus buntu adalah organ berbentuk tabung kecil dan tipis, berukuran 5-10 cm yang terhubung dengan usus besar. Organ ini dapat mengalami peradangan yang disebut dengan penyakit usus buntu atau apendisitis yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Jika tidak ditangani dengan baik, usus buntu yang radang dapat pecah. Bakteri dari usus kemudian dapat mencemari organ-organ di rongga perut dan mengakibatkan infeksi yang mengancam nyawa.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan semoga bisa bermanfaat.